Sabtu, 13 Februari 2016

Contoh Teks Drama Tentang Masuknya Hindu ke Indonesia ‘Teori Waisya’



Tokoh Drama

Pedagang India                      : Alifra Zuhran
Pedagang I                             : Yuyun Frasiska
Pegadang II                            : Nafa Andriany
Gadis Desa                            : Dwi Yana Julianti
Pembeli I, Penduduk            : Elsya Hafizah
Pembeli II                               : Novita Arasma

Narator              : Dwi Pernia Yudanti


Masuknya Hindu ke Indonesia ‘Teori Waisya’

Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu dari India ke Indonesia terjadi karena adanya hubungan antara bangsa Indonesia, India, dan bangsa-bangsa lainnya di kawasan Asia Selatan, Timur, dan Tenggara. Hubungan tersebut terjadi melalui kegiatan politik dan diplomasi, pelayaran dan perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan. Melalui lalu lintas tersebut, terjadi pertukaran barang, pengalaman, dan kebudayaan Hindu.
Salah satunya adalah Teori Waisya. Teori ini menyatakan bahwa yang menyebarkan agama Hindu adalah golongan waisya atau para pedagang. Teori ini dikemukakan oleh N.J Krom yang menyatakan bahwa kalangan waisya yang memiliki andil yang besar dalam hal penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Budha. Disamping misi mereka untuk berdagang, mereka juga mempunyai misi lain untuk memperkenalkan tentang Hindu kepada masyarakat Indonesia.

Pedagang              :”(Menjajakan dagangan mereka)”
Kemudian Pedagang India datang, menggelar tikar lalu mulai berdagang
Pedagang India     :”Ayo kainnya! Kain Import nih”
Pedagang I            :”Pendatang baru ya?”
Pedagang India     :”Iya, baru turun dari kapal pagi tadi. Saya pendatang dari India”
Pedangang II        :”India? Jauh sekali”
Kemudian datanglah seorang pembeli
Pedagang I            :”Sayurnya bu, baru saya petik tadi pagi di kebun”
Pedagang II          :”Ladanya, bu. Cengkehnya”
Pembeli I               :”Clove and pepper please!”
Pedagang II          :”(Berbisik ke pedagang I) Ada bule bro”
Pedagang I            :”Ho’oh”
Pedagang II          :”(Membungkus lalu memberikan ke pembeli I) Monggoh Madam”
Pembeli I               :”This is.. (Memberikan selembar dolar lalu menyelonong pergi)”
Datangpembeli II lalu lihat lihat ke pedagang India
Pedagang II          :”Duh madam, uangnya kurang! Dasar. Turis juga songong betul”
Pedagang I            :”Sabar pak. Tuh ada pelanggan lagi”
Pedagang India     :”(Menggeleng kemudian melihat pembeli II) Kainnya pak! Import langsung dari India loh”
Pembeli II             :”(Sedikitjongkok) Ini sutra ya?”
Pedagang India     :”Iya Pak, kualitas terbaik”
Pembeli II             :”Oh ya, sepertinya saya belum pernah melihat anda. Pendatang baru ya?”
Pedagang India     :”Iya, baru sampai tadi pagi”
Pembeli II             :”Datang darimana? Lalu menganut ajaran apa?”
Pedagang India     :”Saya datang dari India. Dan saya menganut agama Hindu”
Pembeli II             :”Agama Hindu?”
Pedangan India     :”Benar, agama yang dibawa bangsa Arya masuk ke India”
Pembeli                 :”Wah, sepertinya bagus juga. Bolehkah saya di ajarkan tetang agama anda?”
Pedagang India     :”Tentu saja boleh”
Pembeli II             :”Terima kasih. Saya beli yang ini”
Pedagang India     :”(Memasukkan kain ke dalam plastik) terima kasih kembali”
Setelah Pembeli II pergi, para pedagang yang bingung bertanya pada pedangang India
Pedagang I            :”Agama Hindu itu seperti apa?”
Pedagang India     :”Kalau anda berkenan, saya bisa mengajarkannya”
Pedagang              :”(Saling berhadapan kemudian mengangguk)”

Para pedagang dan sang pembeli mengumpulkan orang orang pribumi yang berminat untuk mempelajari agama ini. Lalu mereka berkumpul di sebuah pertemuan yang lumayan besar dan kemudian pedagang India mulai mengajarkan tentang agama Hindu kepada masyarakat pribumi yang penasaran tentang agama ini. Pedagang India pun menjelaskan tentang ajaran Hindu kepada kaum pribumi sebagaimana yang telah ia pelajari sebelumnya di India.

Gadis Desa            :”Maaf, boleh saya bertanya? Apa hal yang paling penting di Hindu?”
Pedagang India     :”Hal yang paling penting dalam agama Hindu adalah TUHAN dan karena itu, praktek agama Hindu yang terpenting adalah Sembahyang”
Penduduk              :”Kalau boleh saya sela sedikit, bisa anda beritau pada kami?”
Pedagang India     :”Belajar agama Hindu sangat mudah. Ingat saja, bahwa ada 3 hal yang perlu dipelajari”
Pedagang I            :”Apa saja kah hal tersebut?”
Pedagang India     :”Pertama adalah pengetahuan Agama seperti Siapakah Tuhan…”
Pedagang II          :”Siapa tuhan itu? Karna di kepercayaan kami tidak ada yang bernama tuhan”
Pedagang India     :”Hemhem, Anda lucu sekali. Tuhan adalah sosok yang duduk di suatu tempat di langit dan mengendalikan kejadian di bumi dan menguasai alam semesta”
Pembeli II             :”Apakah tuhan lebih hebat dari pada roh nenek moyang kami?”
Pedagang India     :”Tuhanlah yang membuat mereka lahir dan membuat mereka meninggal. Tentu saja tuhan lebih hebat dari segala hal.”
Pembeli II             :”(Berbisik ke penduduk) Hebat sekali tuhan itu”
Penduduk              :”Benar, dia bisa melakukan apa saja”
Pedagang India     :”Kemudian yang kedua Budi pekerti luhur yang mengajarkan kita untuk berbuat baik”
Gadis Desa            :”Apa saja macam macam kebaikan yang diajarkan di Hindu?”
Pedagang india     :”Yakni sifat tidak menyakiti, tidak marah ,tidak takut, dan itu semuanya penting”
Semuanya mengangguk
Pedagang India     :”Kemudian yang terakhir adalah Sembahyang. Seperti yang sudah sayakatakan sebelumnya bahwa sembahyang adalah praktek yang paling penting di Hindu”
GadisDesa             :”Apa itu Sembahyang?”
Pedagang India     :”yaitu Mempersembahkan hasil karya kita kepada Tuhan, dan Mengucapkan mantra Gayatri”
Penduduk              :”Seperti memberi sesajen? (Menghadap kepedagang I)”
Pedagang I            :”Ya, kami selalu meletakkannya di atas dolmen untuk para nenek moyang”
Pedagang India     :”Ya, lebih kurangnya seperti itu”


Setelah pedagang India mengajarkan kepada kaum pribumi tentang Hindu. Banyak masyarakat Indonesia yang jadi nya tertarik dan akhirnya meminta sang pedagang India untuk menghindukan mereka dengan belajar lebih banyak lagi tentang agama ini. Bukan hanya karna mengajarkan, Hindu juga menyebar lewat pernikahan.
Karena pada waktu itu pelayaran berganyung kepada angin musim, maka dalam waktu tertentu mereka menetap di Indonesia apabila angin musim menyebabkan mereka tidak bisa kembali. Pada saat menetap di Indonesia inilah, para pedagang menikah dengan wanita-wanita pribumi yang pada akhirnya menyebabkan tersebarnya kebudayaan India ke dalam masyarakat Indonesia.

1 komentar: